Rabu, 21 November 2007

DEMOGRAFI

DEMOGRAFI

Ragil Setiyabudi, SKM

A. Pengertian

Demografi berasal dari Bahasa Yunani

Demos : Rakyat

Grafein : Menulis

Demografi : Tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu kependudukan)

Menurut Donald J Boque :

Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

B. Variabel utama demografi:

  1. Kelahiran (natalitas)
  2. Kematian (death/mortalitas)
  3. Migrasi (perpindahan)

Ketiga Variabel ini akan mempengaruhi keadaan dan komposisi penduduk (umur dan jenis kelamin)

C. Ruang Lingkup :

  1. Kuantitatif dan kualitatif
  2. Unsur-unsur demografi
  3. Teknik menghitung data kependudukan
  4. Data demografi, pengukuran, teknik dan analisa serta konsekuensi
  5. Interdisciplinary science (ekonomi, geografi, psychologi, politik dsb)

D. Tujuan :

  1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam satu daerah tertentu
  2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan penyebarannya
  3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam aspek-aspek sosial
  4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa datang dan kemungkinan konsekuensinya.

E. Sumber data kependudukan :

  1. Sensus Penduduk (SP).

Indonesia telah melakukan sesus pada tahun ’71, ’80, ’90, dan 2000 (SP71, SP80, SP90, dan SP2000)

  1. Survey penduduk, yaitu diataranya :

- SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) pada tahun 1985 dan 1995.

- Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)

- SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga)

- SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia)

  1. Registrasi Penduduk, misalnya : Akte Kelahiran, Akta Nikah, Pembuatan KTP.

Seiring dengan waktu untuk mengetahui keadaan penduduk mengalami perubahan. Info kependudukan berkaitan dengan keakuratan data, data kependudukan yang tidak akurat menyebabkan informasi yang dihasilkan salah. Padahal data tersebut digunakan sebagai perencanaan pembangunan.

F. Dinamika penduduk :

Dinamika penduduk akan melahirkan push and pull theory, yaitu Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi

· Kekuatan menambah (dorong/push) : kelahiran, imigrasi

· Kekuatan mengurangi (tarik/pull) : kematian, emigrasi

G. Laju pertumbuhan penduduk

Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah penduduk ini disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu.Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.

Pengukuran laju pertumbuhan penduduk yaitu :

  1. Rate of natural increase (pertumbuhan penduduk alami)

Pt = Po + ( B - D) + (Mi – Mo)

  1. Pertumbuhan Geometri

Pt = Po. (1+r) n

  1. Pertumbuhan Eksponential

Pt = Po. e r. n

Keterangan :

- Pt : jumlah penduduk pada waktu sesudahnya (P=population)

- Po : jumlah penduduk pada waktu terdahulu (awal)

- B : kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian tersebut (B=Birth)

- D : Jumlah kematian yang terjadi pada jangka (Death=mati)

- Mi : migrasi masuk pada jangka waktu yang sama (M=migration)

- Mo :migrasi keluar pada jangka waktu yang sama

- r : angka pertumbuhan penduduk (r=rate)

- n : lamanya waktu antara Po dengan Pt (n=number)

- e : angka eksponential = 2,71828 (e=eksponential/pangkat)

Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor demografi :

1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate

2. Angka kematian, mortalitas/death rate.

3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)

4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)

H. Ukuran-ukuran dasar demografi

  1. Rate

Angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian/penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu atau perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki resiko kejadian tersebut. Digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat.

Besarnya Rate = X x Konstanta (K)

Y

Contoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality rate)

  1. Rasio / Ratio

Perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu, atau perbandingan 2 bilangan yang tidak saling tergantung dan digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian.

Besarnya rasio = X

Y

  1. Proporsi

Perbandingan antara pembilang (Numerator) dengan penyebut (denominator) dimana Numerator termasuk/bagian dari denominator, dengan satuan %.

Proporsi = X x 100

( X+Y)

  1. Rata-rata

Yaitu ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada.

  1. Frekuensi

Yaitu ukuran yang menyatakan berapa kali aktivitas/suatu kegiatan dilaksanakan pada periode waktu tertentu.

  1. Cakupan

Ukuran untuk menilai pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu terget kegiatan yang ditentukan pada periode tertentu.

I. Ukuran-ukuran demografi

1. Fertilitas :

Yaitu Kemampuan riil seseorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan.

Ukuran fertilitas yaitu :

a. Crude Birth Rate = (Jumlah lahir hidup setahun : Populasi 1 Juli) x 100

b. Age Spesific Fertility Rate = (Jumlah lahir hidup wanita usia ttt : Jumlah wanita dengan usia ttt) x 1000

c. General Fertility Rate = Jumlah lahir hidup setahun : Jumlah wanita dalam “masa mampu hamil”) x 100

Masa mampu lahir = 15 – 44 th

2. Mortalitas / angka kematian

a. Crude Death Rate

Jumlah kelahiran hidup/tahun x 1000

Jumlah penduduk pertengahan th (1 Juli)

b. Age Spesific Death Rate (angka kematian usia tertentu)

Jumlah kematian oleh golongan usia ttt per th x 1000

Jumlah pddk gol usia yg bersangkutan pd pertengahan th (1 Juli)

J. MIGRASI

Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, yaitu :

    1. Urbanisasi
    2. Transmigrasi
    3. Migrasi internal, yaitu Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara . Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal disebut migrasi keluar/emigrasi ,sedangkan masuknya penduduk kesuatu daerah tujuan disebut migrasi masuk./imigrasi Migrasi ini ada 2 macam :
      1. Migrasi Bruto

Jumlah migrasi masuk dan keluar dalam suatu daerah atau negara.

Angka Migrasi Bruto

Angka yang menunjukan banyaknya migran masuk dan migran keluar selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun (1 Juli)

Rumus : jumlah migran masuk + migran keluar

Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000

      1. Migrasi Neto

Merupakan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar, migrasi neto posistif jika migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar, sedangkan migrasi neto negatif adalah sebaliknya.

Angka Migrasi Neto

Angka yang menunjukan selisih jumlah migran masuk dan migran keluar selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun .

Rumus : jumlah migran masuk - migran keluar

Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000

Migrasi semasa hidup

Adalah penduduk yang tempat tinggal saat pencacahan berbeda dengan tempat kelahirannya.

Proyeksi penduduk

Perhitungan jumlah penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi

Diperlukan untuk perencanaan (beras, kesehatan, kesempatan kerja dll)

K. PIRAMIDA PENDUDUK

Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai hal antara lain :

  1. Untuk mengetahui sumber daya manusia yang tersedia atas dasar usia maupun jenis kelamin
  2. Untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan
  3. Untuk studi komparatif antar daerah
  4. Untuk mengetahui proses demografi

Komposisi umur dan jenis kelamin paling penting karena tidak hanya diketahui keadaan penduduk secara biologis, namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan sosial. Dengan mengetahui susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, maka dapat diketahui kemungkinan bertambahnya penduduk di masa yang akan datang.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk grafik yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik batang dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Sumbu vertikal untuk interval usia
  2. Sumber horizontal untuk jumlah penduduk dalam persen
  3. Sebelah kiri untuk penduduk laki-laki, sebelah kanan untuk penduduk wanita.
  4. Dasar sumbu vertikal untuk kelompok usia termuda, semakin ke atas semakin tua
  5. Puncak piramida untuk penduduk tertua, biasanya dalam interval terbuka
  6. Komposisi penduduk menurut umur menggunakan interval 5 tahun yaitu : 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35- 39, 40- 44, 45-49, 50-54, 55-59, 60-64, 65-69, 70-74, 75+

Model Piramida

Jenis Penduduk / Jenis Piramida

CIRI

MUDA

TETAP

TUA

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

Tinggi

Tidak Tinggi

Menurun sangat pesat

Angka Kematian Kasar

(Crude Death Rate)

Rendah

Rendah

Sangat kecil

Bentuk

Model Piramida penduduk Muda contohnya adalah Indonesia, India, Filipina, Brazili. Piramida penduduk Muda biasanya pada negara-negara berkembang.

Model piramida penduduk Tetap contohnya : Belanda, Swedia, Australia.

Model Piramida penduduk Tua contohnya adalah Jerman, Belgia, Swiss, Spanyol.

Untuk menentukan kategori suatu penduduk, apakah termasuk tua atau muda dapat dipakai usia median ataupun persentase jumlah penduduk di beberapa kelompok usia sebagai berikut :

Kriteria

Penduduk Tua

Penduduk Menengah

Penduduk Muda

Kelompok Umur

0 -14 th

£ 30 %

Diantara Tua dan Muda

> 40%

15 – 64 th

> 60%

£ 55%

65 + th

>10 %

£ 5%

Umur median

> 30 th

£ 20 th

Sumber Nurdin, 1991

Berdasarkan piramida penduduk, kita dapat membuat perbandingan berbagai karakteristik penduduk menurut Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan) dan Sex Ratio (Rasio jenis kelamin).

Dependency Ratio

Perbandingan antara penduduk usia tidak produktif terhadap yang produktif.

d.r = ( P 0-14) + (P65+) x K

(P15-64)

Keterangan :

d.r = dependency ratio

p = jumlah populasi usia tertentu

k = konstanta, biasanya kasus kontrol = 100 (%)

Angka beban tanggungan Jateng (2003) adalah 51,61%.

Sex Ratio

Sex ratio digunakan untuk mengukur komposisi jenis kelamin.

Sex Ratio = S penduduk laki-laki x 100

S penduduk perempuan

Rasio jenis kelamin untuk Jateng (2003) adalah 99 %

PERMASALAHAN PENDUDUK DI INDONESIA

Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :

1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian.

2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.

3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.

4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.

5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius

6. Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi

Kepustakaan :

Purwanto, 1994. Satatistik untuk Keperawatan.Jakarta : EGC.

Ali, 2001. Pengantar Metode Satatistik untuk Keperawatan. Depok : Yayasan Bunga Raflesia.

Ali, 2001. Dasar-dasar Demografi. Depok : Raflesia Press.

www.bps.go.id

Soal Latihan :

  1. Berapa Jumlah penduduk Indonesiatahun 2006 menurut BPS ?
  2. Menurut BPS, Bapenas dan United Nations Population Fund, berapa laju pertumbuhan penduduk 2000 – 2025 ? jabarkan per lima tahun ! Jika penduduk Jateng (2003) yang perempuan 16.095.428 dan laki-laki 15.957.412, berapa sex ratio-nya !
  3. Sebutkan dan jelaskan permasalahan penduduk di Indonesia !

Tidak ada komentar: